Surat Muzammil dalam Tafsir as-Sa`di

Written By infosetia on Rabu, 20 April 2011 | Rabu, April 20, 2011

Oleh: Agus Setiawan, M. Idris & Eling Fanny Ardhiyanto

يا أيها المزمل قم الليل إلا قليلا نصفه أو انقص منه قليلا أو زد عليه ورتل القرآن ترتيلا إنا سنلقي عليك قولا ثقيلا إن ناشئة الليل هي أشد وطأ وأقوم قيلا إن لك في النهار سبحا طويلا واذكر اسم ربك وتبتل إليه تبتيلا رب المشرق والمغرب لا إله إلا هو فاتخذه وكيلا واصبر على ما يقولون واهجرهم هجرا جميلا وذرني والمكذبين أولي النعمة ومهلهم قليلا “
  1. Wahai orang yang berselimut (Muhammad) !
  2. Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil.
  3. (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu.
  4. Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah al-qur’an itu dengan perlahan-lahan.
  5. Sesungguhnya kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.
  6. Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa), dan (bacaan diwaktu itu) lebih berkesan.
  7. Sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang.
  8. dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.
  9. (Dialah) Tuhan timur dan barat, tidak ada Tuhan selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung.
  10. dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakana dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik.
Mufrudat:
المزمل : orang yang menutupi pakaiannya, seperti orang yang berselilmut. Dan sifat ini melekat pada diri Rasulullah  pada saat Allah memuliakan nabi dengan risalah kerasulannya(wahyu), hal ini dimulai dengan turunnya wahyu dengan mengutus malaikat Jibril kepada nabi, suatu perkara yang belum pernah terjadi pada diri nabi, ia tidak mampu (stabil jiwanya ) menghadapi hal ini kecuali para rasul.  Maka tanggallah pakian nabi saat itu serta merasa bingung , saat melihat Jibril. Maka beliau menemui istrinya sera berkata: ‘selimuti aku, selimuti aku’ dan beliau menggigil sekujur tubuh. Kemudiaan datanglah Jibril dan berkata:” Bacalah”, nabi menjawab:’ Aku tidak bisa membaca.’maka dipelukalah nabi hingga ia mampu melakukannya, Jibril membimbing nabi untuk membacanya. Akhirnya nabi dapat membacanya. Maka Allah memberikan keteguhan hati atas beliau. Hingga tersampainya wahyu yang menjadi ciri dari para rasul. Maha suci Allah, tidaklah ada suatu hal yang lebih membuat diri nabi merasa lebih guncang dari permulaan turunnya wahyu dan terputusnya.dengan inilah Allah menyifati nabi. Kemudiaan Allah memerintahkan nabi agar tetap sabar atas celaan kaumnya, kemudiaan menyuruh beliau untuk menerangkan perkara (wahyu), berdakwah kepada mereka secara terang-terangan, serta dalam surat ini Allah memerintahkan nabi dengan suatu ibadah yang paling mulia, yaitu perintah shalat dengan menetapkan waktu-waktunya serta keutamaanya, ialah qiyamullail. Suatu rahmat dari-Nya yang tidak memerintahkan untuk meklakukannya sepanjang malam.
Namun Allah berfirman: قم الليل إلا قليل Bangunlah (untuk shalat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil. Allah menambahhya dengan mengatakan:” (yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu”.maksudnya adalah setenagahnya(tengah malam) bagiaan kecil saja.dengan menjadikannaya sepertiga malam atau setara dengannya.” Atau lebih dari (seperdua) itu”,yakni tiga perdua malam, dan bacalah al-qur’an itu dengan tartil(memenuhi hak makhorijul hurufnya) karena membaca al-Quran dengan tartil akan membawa kepada penghayatan dan perenungan , serta meggetarkan hati, yang bernilai ibadah, yang menyebabkan seseorang merasa siap  dalam persiapan yang sempurna.
Dengan firman Allah:’ Sesungguhnya kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu.’yakni kami akan mewahyukan kepadamu( Muhammad) dalam al-Qr`an ini suatu yang dirasa berat. Yang memiliki makna yanag besar, yang memilliki ketinggiaan dan kemurniaan. Maka Allah berikanlah sifat ini bagi beliau, hal ini sangat mungkin taerjadi padanya, yaitu debgab cara membacanya dengan tartil, serta memikirkan apa-apa yang terkandung didalamnya, dengan dilanjutkan ayat yang menerangkan tentag hikkamah yang terkandung dalam qiyamullail.
Allah berfirman: إنا ناشئة الليل  sesungguhnya bangun malam itu, yakni shalat yang dikerjakan setelah tidur malam, lebih dapat menguatkan jiwa dan lebih berkesan. Yaitu lebih dekat kepada hal yang yang dimaksud oleh kandungan al-Qur`an itu, yang dapat menyelaraskasn hati dan lisan. Menimaliasir kesibukan-kesibukan, dapat memahami apa yang diucapkan, dan membuat urusannya berjalan dijalan yang benar. Ioni suatu keadaan yang bertolak belakang dengan kedaan pada siang hari, yang tidak bisa tercapainya apa-apa yanag dimaksudkan pada tengah malam.
Oleh karena itu Allah berfirman:  Sesungguhnya pada siang hari engkau sangat disibukan dengan urusan-urusan yang panjang. Yang berulang-ulang dalanm kebutuhan dan kehidupan, yng mengharuskan kesibukan dalam hati, dan tiadanya kekosongan yang sebenarnya (hati).
Dan sebutlah nama Tuhanmu, seluruh hal yang membawa pada zikir pada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar